Oleh: Thoriq Tri Prabowo
Sering kali kita heran
ketika mendengar balita menyebut benda yang belum pernah mereka lihat
sebelumnya. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana mereka mengetahuinya? Ya, tepat
sekali. Semakin sering balita dibacakan cerita, tentu semakin luas wawasan si
balita tersebut.
Bayangkan saja ketika
kita kanak-kanak dulu, dongeng sebelum tidur adalah sesuatu hal yang sangat
ditunggu-tunggu. Tanpa kita sadari bahwa pembacaan dongeng bisa meningkatkan
intelejensi balita. Sejumlah penelitan mengemukakan bahwa perkembangan bahasa dan
bahkan intelejensi tergantung pada banyak atau luasnya perkembangan kosa kata
anak. Dan kosa kata akan banyak berkembang melalui cerita yang sering kita bacakan
itu.
Ketika anak menginjak usia
1 – 2 tahun, mereka mulai menyadari bahwa kata-kata yang kita bacakan merupakan
bagian dari cerita. Ini berarti semakin sering kita bercerita, maka akan
semakin bertambah juga kosa kata anak. Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya yang
berjudul Developmental Psychology: A
Life-Span Aprroach menyebutkan bahwa mendengarkan cerita merupakan kegiatan
bermain yang memiliki sifat menghibur bagi balita. Karena melalui kegiatan itu
anak akan merasa senang, mereka juga akan mengenal banyak obyek dan konsep
tertentu yang terdapat dalam buku cerita, seperti warna, waktu, bilangan dan
lainnya.
Tidak perlu khawatir
jika kendalanya adalah biaya dalam membeli banyak buku cerita. Karena pada
masa-masa itu, akan lebih baik jika kita membacakan sekitar 3 – 4 buku saja dan
dilakukan secara berulang kali. Ketimbang banyak buku, namun hanya dibacakan sesekali
saja.
Hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih buku untuk si kecil adalah seberapa banyak buku
memiliki stimulus visual. Buku dengan banyak gambar berbagai obyek, warna yang
cerah dan mencolok, akan lebih menarik perhatian balita. Terlebih buku yang di dalamnya
terdapat gambar obyek yang ada di lingkungannya, seperti boneka, anjing, meja,
kursi, dan lainnya. Karena akan lebih memudahkan balita untuk menghafalnya.
Akan lebih baik jika kita mengenalkan juga obyek-obyek lainnya yang tidak
terdapat di lingkungan kita, guna menambah wawasan si kecil.
Kita bisa mengambil
beberapa tokoh cerita yang sering anak lihat di televisi. Dengan begitu mereka
akan lebih mudah mengingatnya. Wawasan kreatifitas mereka juga akan bertambah
karena tokoh yang mereka lihat dalam visualisasi yang berbeda.
Saat membacakan cerita
hendakya kita menginformasikan obyek-obyek yang ada dengan jelas. Akan lebih
baik jika kita membacanya secara berulang-ulang. Dan berhentilah sejenak untuk
menanyakan kembali obyek yang ada dalam buku cerita, atau sebaliknya beri
kesempatan si kecil untuk bertanya.
Dengan membacakan
dongeng berarti kita membangun otak balita melalui bertambahnya perbendaharaan kosa
kata yang mereka miliki. Terlebih dengan stimulus-stimulus visual yang mereka
lihat akan menjadikan mereka lebih berwawasan. Betapa dahsyatnya jika budaya
membaca diajarkan sejak dini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar