Oleh:
Thoriq Tri Prabowo
Keterampilan lebih dari satu bidang menjadi tuntutan yang tidak
bisa dihindari di era ini. Bagaimana tidak, perusahaan akan diuntungkan dengan
mempekerjakan orang yang terampil. Karena dengan membayar seorang karyawan
terampil, banyak pekerjaan yang bisa terselesaikan. Dan kesempatan untuk orang
yang biasa-biasa saja akan semakin sempit.
Salah satu keterampilan yang dipertanyakan ketika melamar pekerjaan
adalah keterampilan berbahasa asing. Terutama bahasa Inggris. Disitulah seleksi
alam akan diuji kebenarannya. Banyak sekali para sarjana, bahkan lulusan S2
yang tak mampu menguasai bahasa inggris dengan baik. Alhasil kesempatan kerja
mereka dirampas orang lain.
Ya, benar. Menyesal pastilah di kemudian hari. Ketika duduk di
bangku sekolah atau kuliah, banyak yang menyepelekan pentingnya menguasai
bahasa asing. Banyak tempat kursus bahasa asing dibanjiri oleh para sarjana,
dan para pencari kerja yang membutuhkan sertifikat dan keahlian berbahasa
asing. Mereka tak segan merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkannya.
Fenomena itu membuktikan bahwa di era global ini bahasa asing bukan
sekadar untuk gaya-gayaan semata.
Tetapi memang benar-benar diperlukan untuk berkomunikasi. Karena tak menutup
kemungkinan rekan kerja kita kelak adalah orang asing. Faktanya banyak orang
asing yang mendirikan perusahaan di Indonesia.
Mempelajari bahasa asing dengan sungguh-sungguh memang tak ada
salahnya. Misal, bagi mahasiswa yang menguasai bahasa asing setidaknya bisa
menghabiskan waktu luangnya untuk mengajar anak-anak SD atau SMP. Selain
menambah wawasan dan perbendaharaan kata, tentunya akan mendatangkan uang juga.
Lumayan bukan?
Pendidikan yang semakin lama semakin mahal, mengharuskan rakyat
menengah ke bawah berjuang lebih keras untuk menikmatinya. Peluang itu terjawab
oleh beasiswa berprestasi. Beasiswa pun mempertanyakan kemampuan berbahasa
asing kita, terlebih beasiswa pendidikan ke luar negeri. Banyak sekali beasiswa
ke luar negeri yang tidak dimasuki hanya karena keterbatasan dalam menguasai
bahasa asing. Memang sangat ironis.
Pada akhirnya, mempelajari
bahasa asing sejak sedini mungkin memang sangat perlu, dan tidak ada salahnya. Selagi
masih ada waktu untuk belajar, tentu belumlah terlambat. Persaingan global
mengharuskan kita untuk menguasai bahasa asing. Atau kita akan terus berada di
bawah, karena kesempatan berharga kita selalu didahuli orang lain yang
mempunyai keterampilan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar