Oleh: Thoriq Tri Prabowo
Pendidikan
sudah menjadi kebutuhan primer di era ini, seseorang dipandang terhormat bukan
karena harta dan tahtanya lagi, tetapi dari seberapa berpendidikan ia.
Pendidikan sangat identik dengan membaca, karena tanpa membaca seseorang akan buta
informasi. Bahan bacaan pun sangat bervariasi, mulai dari buku teks yang ada di
perpustakaan, koran, jurnal, dan lainnya. Dari semua bahan bacaan tersebut
manusia akan mendapat banyak informasi.
Mendapatkan
informasi atau berita di zaman sekarang bukanlah hal yang susah. Adanya gadget
yang memiliki kemampuan untuk mengakses internet dimana pun dan kapan pun
menjadikan persebaran informasi berkembang sangat pesat. Informasi yang
dahulunya susah didapat, sekarang berbalik menjadi begitu mudah didapat, bahkan
cenderung sangat melimpah.
Kini yang
menjadi persoalan bukan lagi “Bagaimana mendapatkan informasi?” tetapi “Bagaimana
memilah dan memilih informasi yang valid?”. Komersialisasi informasi
menjadikan banyak media dan sumber-sumber informasi lainnya kurang obyektif
dalam menyajikan informasi. Sehingga menyebabkan kebingungan pada masyarakat
sipil yang benar-benar membutuhkan informasi tersebut. Masyarakat harus lebih jeli
dan selektif dalam menilai berita yang ada baik di media massa, internet, atau
dimana saja.
Kemampuan
masyarakat Indonesia dalam mengakses dan menyeleksi informasi masih sangat
lemah, sehingga menyebabkan macetnya perkembangan ilmu pengetahuan. Lain halnya
dengan masyarakat literasi informasi seperti di negara-negara maju seperti
Jepang, Amerika, Jerman dan lainnya. Hanya informasi yang valid yang akan
mereka konsumsi. Hal itu terjadi karena masyarakat di Negara maju memiliki
budaya literasi informasi.
Keterampilan
masyarakat literasi informasi mencakup kemampuan untuk menyadari kapan
informasi dibutuhkan, mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan beserta
sumber-sumbernya, menempatkan dan mengakses informasi secara efektif dan
efisien, mengevaluasi informasi secara kritis, menata dan menggabungkan
informasi ke dalam pengetahuan, menggunakan informasi secara legal dan etis,
dan mengkomunikasikan informasi tersebut. Karena informasi bagi mereka sudah
menjadi suatu kebutuhan pokok yang tidak bisa dikompromi lagi.
Namun
sayangnya, tidak semua orang berpendidikan tergolong ke dalam masyarakat
literasi informasi, dan hal itulah yang perlu untuk diperjuangkan agar
persebaran informasi dan ilmu pengetahuan di Negara ini maju dan berkembang.
Budaya literasi informasi dalam memperlakukan informasi tersebut sangat perlu
ditiru agar masyarakat lebih selektif lagi dalam mengkonsumsi informasi.
Menyuarakan
pentingnya budaya literasi informasi kepada masyarakat menjadi sangat penting,
terutama menyangkut kegunaan informasi sebagai sarana memperoleh pengetahuan. Budaya
literasi informasi akan menuntun masyarakat memperoleh informasi yang valid dan
bisa dipertanggungjawabkan dari segi konten dan keilmuannya. Bukan lagi
informasi komersial dari oknum penjual informasi yang tidak memperhatikan
kualitas konten informasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar