Jumat, 08 Maret 2013

Budaya Literasi Informasi



Pendidikan sudah menjadi kebutuhan primer di era ini, seseorang dipandang terhormat bukan karena harta dan tahtanya lagi, tetapi dari seberapa berpendidikan ia. Pendidikan sangat identik dengan membaca, karena tanpa membaca seseorang akan buta informasi. Bahan bacaan pun sangat bervariasi, mulai dari buku teks yang ada di perpustakaan, koran, jurnal, dan lainnya. Dari semua bahan bacaan tersebut manusia akan mendapat banyak informasi.
Mendapatkan informasi atau berita di zaman sekarang bukanlah hal yang susah. Adanya gadget yang memiliki kemampuan untuk mengakses internet dimana pun dan kapan pun menjadikan persebaran informasi berkembang sangat pesat. Informasi yang dahulunya susah didapat, sekarang berbalik menjadi begitu mudah didapat, bahkan cenderung sangat melimpah.
Kini yang menjadi persoalan bukan lagi “Bagaimana mendapatkan informasi?” tetapi “Bagaimana memilah dan memilih informasi yang valid?”. Komersialisasi informasi menjadikan banyak media dan sumber-sumber informasi lainnya kurang obyektif dalam menyajikan informasi. Sehingga menyebabkan kebingungan pada masyarakat sipil yang benar-benar membutuhkan informasi tersebut. Masyarakat harus lebih jeli dan selektif dalam menilai berita yang ada baik di media massa, internet, atau dimana saja.

Kemampuan masyarakat Indonesia dalam mengakses dan menyeleksi informasi masih sangat lemah, sehingga menyebabkan macetnya perkembangan ilmu pengetahuan. Lain halnya dengan masyarakat literasi informasi seperti di negara-negara maju seperti Jepang, Amerika, Jerman dan lainnya. Hanya informasi yang valid yang akan mereka konsumsi. Hal itu terjadi karena masyarakat di Negara maju memiliki budaya literasi informasi.
Keterampilan masyarakat literasi informasi mencakup kemampuan untuk menyadari kapan informasi dibutuhkan, mengidentifikasi informasi yang dibutuhkan beserta sumber-sumbernya, menempatkan dan mengakses informasi secara efektif dan efisien, mengevaluasi informasi secara kritis, menata dan menggabungkan informasi ke dalam pengetahuan, menggunakan informasi secara legal dan etis, dan mengkomunikasikan informasi tersebut. Karena informasi bagi mereka sudah menjadi suatu kebutuhan pokok yang tidak bisa dikompromi lagi.
Namun sayangnya, tidak semua orang berpendidikan tergolong ke dalam masyarakat literasi informasi, dan hal itulah yang perlu untuk diperjuangkan agar persebaran informasi dan ilmu pengetahuan di Negara ini maju dan berkembang. Budaya literasi informasi dalam memperlakukan informasi tersebut sangat perlu ditiru agar masyarakat lebih selektif lagi dalam mengkonsumsi informasi.
Menyuarakan pentingnya budaya literasi informasi kepada masyarakat menjadi sangat penting, terutama menyangkut kegunaan informasi sebagai sarana memperoleh pengetahuan. Budaya literasi informasi akan menuntun masyarakat memperoleh informasi yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan dari segi konten dan keilmuannya. Bukan lagi informasi komersial dari oknum penjual informasi yang tidak memperhatikan kualitas konten informasi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar