Oleh:
Thoriq Tri Prabowo
Stand
up comedy merupakan sebuah genre komedi yang sedang mendapat perhatian
besar masyarakat Indonesia. Comic adalah julukan untuk pelaku stand
up comedy. Berdiri seorang diri dengan membawakan cerita lucu untuk membuat
penontonnya tertawa terbahak-bahak, begitulah gambaran singkatnya. Penerapannya
dalam dunia pendidikan akan memberikan suatu kesegaran baru bagi yang terlibat
di dalamnya.
Lalu
bagaimana implementasi genre komedi tersebut untuk meningkatkan efektifitas
belajar?
Kegiatan
belajar mengajar tak pernah terpisah dari kegiatan berkomunikasi. Entah
komunikasi satu arah, dari pengajar ke peserta didik, atau komunikasi dua arah
yang melibatkan keduanya. Dan keduanya tidak mudah, tanpa keahlian tertentu dan
kerjasama yang baik diantara keduanya.
Banyak
sekali metode belajar menurut teori pengajaran, namun semua kembali kepada
keadaan, baik keadaan pengajar atau pun peserta didiknya. Pengajar berperan
penting dalam hal ini untuk menganalisis keadaan peserta didiknya. Terutama
mahasiswa yang orientasi belajarnya adalah pemahaman dan aplikasi ke dalam
dunia nyata. Maka dari itu materi kuliah yang disampaikan dosen seyogianya bisa
dipahami dengan baik.
Penguasaan
materi merupakan syarat mutlak bagi pengajar mengajar. Namun penyampaian materi
tetap kembali kepada skill berkomunikasi pengajarnya. Pengembangan retorika
sangat diperlukan untuk menetralisir kejenuhan mahasiswa. Salah satu metodenya
adalah dengan menyelipkan intermezzo di sela-sela materi kuliah.
Menjadi
seorang pengajar dengan kemampuan menghibur peserta didiknya merupakan suatu
ketrampilan yang tidak kalah penting untuk dikuasai. Terutama dalam tujuannya untuk
meningkatkan efektifitas belajar, karena belajar tak lagi membosankan. Bahkan
belajar menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dengan guyonan-guyonan yang
masih dalam taraf wajar tentunya. Nilai plus-nya adalah peserta didik
mendapatkan gambaran yang lebih mudah untuk memahami materi belajar. Pada akhirnya,
menjadi pengajar sekaligus menerapkan kecakapan menjadi comic mengapa
tidak!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar