Oleh:
Thoriq Tri Prabowo
Meneruskan pendidikan sampai ke jenjang perguruan tinggi di era ini seakan menjadi sebuah keharusan. Dengan
ekspektasi untuk mendapatkan pekerjaan dari ilmu dan pengetahuan yang didapat
di perkuliahan. Lihat saja, di sekitar kita terjadi banyak peningkatan. Dari
tidak ada sama sekali yang mengenyam bangku kuliah, sampai sekarang menjadi
menjamur seperti ini. Itu berarti akan ada lebih banyak lulusan perguruan
tinggi kelak, dan persaingan pun semakin ketat.
Mahasiswa biasanya memiliki idealisme yang kuat, namun idealisme
yang kuat seyogianya dibarengi dengan rasionalisme yang kuat juga. Karena
kuliah bukan semata-mata hanya demi bidang yang disukai atau sekedar hobi saja.
Tetapi kuliah adalah strategi untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Tentu
kita tidak mau mengorbankan masa depan kita hanya demi sebuah kesenangan atau
hobi kita yang sekarang saja.
Ketika
bidang pendidikan yang kita tekuni semakin banyak diminati, tentu kita tahu
bahwa kita berhadapan dengan yang lebih banyak orang. Faktanya lapangan
pekerjaan pun semakin menyempit. Jika kondisinya seperti itu apakan kita akan
tetap bertahan di bidang kita dengan idealisme kita? Ya, memang semua itu
tergantung terhadap kemampuan masing-masing individu. Tetapi adakalanya kita
harus realistis dalam menyikapi keadaan.
Banyak
orang yang alih jalur dari bidang yang mereka tekuni, dan tak sedikit yang
malah sukses pada bidang baru yang mereka tekuni. Contoh saja Andy F. Noya
pembawa acara talkshow di sebuah stasiun televisi ternama, siapa sangka ia dulu
adalah orang teknik?. Helmy Yahya yang bercita-cita menjadi dokter, dan
akhirnya tercebur di dunia hiburan bahkan sekaligus menjadi dosen. Dan masih
banyak contoh lainnya. Kasus ini membuktikan bahwa masa depan siapa yang tahu.
Bayangkan
saja jika mereka tetap alot berada di
jalur yang mereka tekuni dulu. Apa ada jaminan bahwa mereka akan lebih sukses
ketimbang mereka yang sekarang?. meskipun hidup bukan hanya tentang uang,
tetapi kenyataan yang ada sekarang, semua membutuhkan uang. Dan kita tidak bisa
menghindari itu.
Menempuh
pendidikan di perguruan tinggi pada bidang apapun hendaknya tidak hanya
memiliki satu tujuan untuk bekerja pada satu bidang keilmuan saja. Semua
kemungkinan bisa saja terjadi, mulai dari lapangan pekerjaan yang semakin
menyempit, semakin banyaknya persaingan, ada kesempatan bekerja di bidang lain dan
kemungkianan yang lainnya. Oleh karena itu kita harus menyiapkan strategi dan
alternatif. Karena bersikap fleksibel memang lebih aman untuk mendapatkan
sebuah kesempatan bekerja.
Ditulis oleh Thoriq
Tri Prabowo: Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas
Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar